UNBK 2016 PLN SIAGA LISTRIK
UNBK 2016 PLN SIAGA LISTRIK. Berita ini diambil dan bersumber dari: http://www.pln.co.id/blog/pln-siaga-dukung-unbk/. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan beserta rombongan yang dipimpin oleh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Bpk Anies Baswedan mendatangi SMA Hang Tuah I yang berlokasi di Jalan Lumba – Lumba Surabaya.
Gubernur Jawa Timur, Walikota Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya turut mendampingi Kunjungan Anies ke beberapa sekolah hari ini. Dalam kunjungan tersebut, Anies ingin memastikan bahwa personil dan peralatan di tiap sekolah siap digunakan untuk UNBK. Selain itu, Anies juga memberikan perhatian khusus terkait kesiapan UNBK.
“Ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu stabilitas pasokan listrik serta kesiapan teknologi informasi yang disediakan oleh PT Telkom,” urai Anies. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016 didukung penuh oleh PLN yang selalu siaga menjaga ketersediaan listrik.
“Kami berupaya maksimal untuk mendukung Ujian Nasional yang mengandalkan keandalan pasokan listrik, demi suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.” kata Amin Subekti, Direktur Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN (Persero). Amin, didampingi oleh Yugo Riyatmo, General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, turut melakukan cek poin kesiagaan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana UNBK, utamanya keandalan listrik di lokasi. Lebih jauh, Anies kemudian menjelaskan kehadirannya kali ini di Surabaya untuk meninjau pelaksanaan UNBK di Surabaya yang sudah 100 persen UNBK.
Yang menarik, penyelenggaraan UNBK di SMA Hang Tuah I Surabaya diselenggarakan tiga sesi setiap harinya. UNBK di sekolah itu diikuti oleh serentak oleh 160 siswa untuk setiap sesi.
Setelah puas memastikan kesiapan SMA Hang Tuah, peninjauan kemudian dilanjutkan menuju SMA 8 Surabaya Jalan Sultan Iskandar Muda Surabaya untuk meninjau personil dan pengamanan UNBK , soal ujian, jaringan IT dan keandalan listrik di sekolah tersebut Tercatat, sekolah di Indonesia yang menyelenggarakan UNBK meningkat hampir 900 persen atau total sekitar 4.400 sekolah.
Tahun sebelumnya UNBK hanya diselenggarakan oleh sekitar 500 sekolah saja dari total sekitar 79.000 sekolah penyelenggara UN di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Walikota Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya turut mendampingi Kunjungan Anies ke beberapa sekolah hari ini. Dalam kunjungan tersebut, Anies ingin memastikan bahwa personil dan peralatan di tiap sekolah siap digunakan untuk UNBK. Selain itu, Anies juga memberikan perhatian khusus terkait kesiapan UNBK.
“Ada dua hal yang menjadi perhatian, yaitu stabilitas pasokan listrik serta kesiapan teknologi informasi yang disediakan oleh PT Telkom,” urai Anies. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016 didukung penuh oleh PLN yang selalu siaga menjaga ketersediaan listrik.
UNBK 2016 PLN SIAGA LISTRIK
“Kami berupaya maksimal untuk mendukung Ujian Nasional yang mengandalkan keandalan pasokan listrik, demi suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.” kata Amin Subekti, Direktur Regional Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN (Persero). Amin, didampingi oleh Yugo Riyatmo, General Manager PLN Distribusi Jawa Timur, turut melakukan cek poin kesiagaan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana UNBK, utamanya keandalan listrik di lokasi. Lebih jauh, Anies kemudian menjelaskan kehadirannya kali ini di Surabaya untuk meninjau pelaksanaan UNBK di Surabaya yang sudah 100 persen UNBK.
Yang menarik, penyelenggaraan UNBK di SMA Hang Tuah I Surabaya diselenggarakan tiga sesi setiap harinya. UNBK di sekolah itu diikuti oleh serentak oleh 160 siswa untuk setiap sesi.
Setelah puas memastikan kesiapan SMA Hang Tuah, peninjauan kemudian dilanjutkan menuju SMA 8 Surabaya Jalan Sultan Iskandar Muda Surabaya untuk meninjau personil dan pengamanan UNBK , soal ujian, jaringan IT dan keandalan listrik di sekolah tersebut Tercatat, sekolah di Indonesia yang menyelenggarakan UNBK meningkat hampir 900 persen atau total sekitar 4.400 sekolah.
Tahun sebelumnya UNBK hanya diselenggarakan oleh sekitar 500 sekolah saja dari total sekitar 79.000 sekolah penyelenggara UN di Indonesia.
